Asistensi Penyusunan Renstra oleh Lakpesdam PBNU, Kali Ini Giliran PWNU NTT

Proses penyusunan Rencana Strategis (Renstra) di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) terus dilakukan seiring dengan upaya penguatan sistem kelembagaan dan perencanaan jangka menengah di tubuh organisasi. Salah satu kegiatan terbaru dalam rangkaian tersebut adalah asistensi penyusunan Renstra bersama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dilaksanakan pada Selasa, 6 Mei 2025.

Kegiatan ini difasilitasi oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, yang mengemban mandat sebagai unit perencana Nahdlatul Ulama. Dalam kapasitas ini, Lakpesdam PBNU ditugaskan untuk mendampingi lembaga-lembaga dan badan otonom (banom), dan kepengurusan di lingkungan PBNU dalam menyusun Renstra, agar sejalan dengan visi besar organisasi dan kebutuhan masing-masing unit kerja.

Direktur Eksekutif Lakpesdam PBNU, Asrul Raman, mengatakan penyusunan Renstra bukan semata-mata formalitas dokumen kelembagaan, tetapi merupakan proses reflektif yang melibatkan analisis atas kekuatan, tantangan, serta potensi yang dimiliki masing-masing wilayah maupun lembaga.

“Penyusunan Renstra ini menjadi ruang bersama untuk merefleksikan arah organisasi, memperjelas sasaran, dan memperkuat koordinasi program. Yang terpenting adalah bagaimana dokumen ini nantinya menjadi acuan nyata dalam kerja-kerja kelembagaan, bukan hanya tumpukan kertas yang dilupakan begitu saja,” ujar Asrul dalam sesi paparan yang berlangsung secara interaktif.

Ia juga menambahkan bahwa perencanaan strategis di lingkungan NU penting dilakukan untuk memastikan kesinambungan program, peningkatan dampak sosial, serta penguatan posisi kelembagaan NU di tingkat lokal hingga nasional.

Sebelumnya, Lakpesdam PBNU telah melakukan asistensi dan sosialisasi Renstra kepada lembaga dan banom serta PWNU. Hingga saat ini total ada 4 lembaga/Banom, dan 7 PWNU. Selama ini, asistensi dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pengurus harian dan unsur program, guna memastikan dokumen Renstra mencerminkan realitas di lapangan serta aspirasi dari internal organisasi.

Renstra PWNU NTT yang dilaksanakan kali ini juga dirumuskan dengan mempertimbangkan tantangan geografis, sosial, dan keberagaman masyarakat di wilayah NTT. Dalam diskusi yang berlangsung selama proses asistensi, para pengurus PWNU NTT menyampaikan berbagai isu strategis yang menjadi perhatian utama, mulai dari penguatan kaderisasi, peningkatan kualitas pendidikan ke-NU-an, hingga pengembangan ekonomi berbasis komunitas.

“Lakpesdam membantu kami mengurai benang kusut yang selama ini membuat program kerja cenderung reaktif. Melalui penyusunan Renstra ini, kami lebih yakin menyusun langkah-langkah kerja yang terarah dan berdampak,” ujar salah satu pengurus PWNU NTT yang hadir daring tersebut.

Dokumen Renstra yang dihasilkan diharapkan tidak hanya menjadi pedoman administratif, tetapi juga menjadi peta jalan dalam menjalankan mandat organisasi selama periode lima tahun ke depan.

Pendampingan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya penguatan budaya perencanaan di tubuh NU yang lebih sistematis, kolaboratif, dan berbasis data. Ke depan, Lakpesdam PBNU berkomitmen untuk terus memastikan asistensi serupa menjangkau lebih banyak wilayah dan lembaga agar NU semakin siap menjawab tantangan zaman dengan strategi yang matang dan terukur.

Bagikan