Lembaga Kajian dan Pengembangan (Lakpesdam) PCNU (Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama) Nunukan telah menggelar seminar literasi digital dengan tema “Penguatan Digital Ethics di Kalangan Pemuda”, Kamis (13/7/2023).
Acara ini dihadiri oleh para pembicara kunci yang kompeten di bidangnya, antara lain Ketua PCNU Nunukan, Basri Lanta, dan Ketua Lakpesdam Nunukan, Mustofa. Selain itu, terdapat pula narasumber dari Diskominfo Nunukan, Asa Zumara, Ketua LDNU (Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama) Nunukan, Eko Nani Fitriono, serta perwakilan dari GP Ansor Nunukan, Suriadi.
Seminar ini berlangsung di Aula Hotel Fortune dan dihadiri oleh sejumlah pemuda yang antusias.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Lakpesdam PCNU Nunukan, Mustofa, menekankan pentingnya penguatan Digital Ethics di kalangan pemuda sebagai unsur yang tak terpisahkan dalam pembangunan pemanfaatan digital yang positif.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini banyak pemuda yang aktif terlibat dalam proses digitalisasi, yang pada dasarnya merupakan hal yang positif. Dengan keterlibatan mereka, pemuda menjadi up-to-date dan tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi.
Namun demikian, Mustofa juga menggarisbawahi fakta bahwa seringkali pemanfaatan teknologi digital tersebut mengarah pada nilai-nilai negatif, memberikan vibes yang kurang baik, dan membentuk kebiasaan yang berdampak buruk. Fenomena-fenomena seperti pembobolan data, penyebaran konten pornografi, prostitusi online, konten buruk yang menjadi panduan, dan konten kreator yang dianggap tidak memberikan pengajaran yang bermanfaat semakin marak terjadi.
Mustofa menggambarkan kondisi ini seperti banjir bandang yang melanda kita semua, di mana sulit untuk membedakan mana yang merupakan sampah dan mana yang merupakan air bersih.
Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan digitalisasi, jika tidak diimbangi dengan etika yang tepat, akan menghasilkan dampak negatif terhadap moralitas pemuda, yang sejatinya diharapkan menjadi agen perubahan yang lebih baik bagi bangsa.
Lakpesdam PCNU Nunukan memilih tema seminar ini dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya etika digital di kalangan pemuda, terutama di daerah perbatasan. Mereka menyadari bahwa pemuda di daerah tersebut memiliki potensi besar dalam memanfaatkan teknologi digital dengan baik, namun juga rentan terjerumus dalam penggunaan yang tidak etis.
Dalam kesimpulannya, Mustofa menekankan bahwa keberhasilan digitalisasi bukan hanya tergantung pada sejauh mana kita mampu menggunakan teknologi, tetapi juga sejauh mana teknologi tersebut dapat membangun budaya edukatif dalam perkembangan peradaban manusia.
Oleh karena itu, penting bagi pemuda dan seluruh masyarakat untuk memahami dan menerapkan etika digital dalam kehidupan sehari-hari, guna memastikan bahwa kemajuan teknologi berdampak positif bagi perkembangan moral dan sosial kita.
“Dengan diselenggarakannya seminar literasi digital ini, diharapkan pemuda Nunukan dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga etika dalam pemanfaatan teknologi digital dan menjadi agen perubahan yang membawa manfaat positif bagi masyarakat,” pungkasnya.