Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Pelatihan Enumerator. Pelatihan ini dilakukan dalam rangka pendataan disabilitas di Desa Pemenang Barat dan Desa Malaka Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Barat, Rabu (24/05/2023). Kegiatan ini bertempat di Pondok Pitza Pemenang.
Dalam sambutannya, Ketua HWDI Provinsi NTB, Sri Sukarni menjelaskan, pendataan ini dimaksudkan untuk menyediakan data pilah disabilitas di desa. Dengan tersedianya data pilah disabilitas diharapkan akan memudahkan pemerintah desa dalam melakukan pemberdayaan, perlindungan, pemenuhan hak terhadap penyandang disabilitas.
“Di samping untuk kepentingan itu, adanya pendataan ini masyarakat dan pemerintah di desa dapat mengetahui jenis/ragam disabilitas yang disandang warga serta mengetahui peta kerentanan penyandang disabilitas di dua desa sehingga dalam melakukan intervensi kebijakan lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan dasar yang diinginkan oleh warga,” ungkap wanita yang akrab disapa Sri ini.
Terdapat 19 peserta yang turut dalam pelatihan kali ini. Mereka yang dilatih berasal dari perwakilan kader desa, disabilitas dan kader siaga bencana desa dari dua desa yaitu Desa Pemenang Barat dan Desa Malaka. Kegiatan difasilitasi oleh Hendri dari Fitra NTB dan Khairul dari Konsepsi NTB.
Sementara itu, Tim P3PD Lakpesdam PCNU Lombok Utara yang juga Ketua Lakpesdam PCNU Lombok Utara yang hadir pada kegiatan tersebut berharap dapat dikolaborasikan untuk mendata penyandang disabilitas yang ada di desa lainnya.
“Kami berharap kegiatan serupa dapat dikolaborasikan di desa dampingan Lakpesdam NU yang lain. Dengan begitu desa-desa yang lain memiliki data pilah disabilitas yang update dan mutakhir, mengerti jenis dan ragam disabilitas yang disandang warga,” imbuhnya.
Ketika proses ini berjalan, maka bisa memudahkan Pemerintah Desa dalam menyusun program pemberdayaan, perlindungan dan pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas. “Sehingga penyusunan kebijakan pembangunan desa kedepan makin inklusif dan pro kelompok rentan,” pungkas Dosen UNU NTB ini.